Masa remaja, adalah
masa dimana seseorang mulai menginjak titik tengah dari perjalanan hidupnya.
Disana ia mulai menuangkan jiwanya bersama orang-orang di sekelilingnya. GR,
PD, dan segala hal yang berbau perasaan semakin terasa kental pada usia ini.
Ini adalah bagian yang paling menyenangkan dalam sepanjang hidup. Bagian yang paling dinantikan dan
paling tidak ingin ditinggalkan. Tapi disini, banyak hal yang bertolak belakang
dengan keinginan remaja. Em, dari sisi yang disenangi segolongan remaja misalnya.
Remaja itu paling
suka apabila bersama orang-orang yang menarik baginya. Mereka akan menghabiskan
waktu bersama dengan bermain, bergerombol kemana-mana, atau sekedar bertukar
kalimat bersama setiap debu yang berpindah-pindah. Dan semua itu tentunya dilakukan
dengan tanpa adanya beban. Ya, bisa saja dengan mulai berbagi cerita tentang KEHIDUPAN ASMARANYA yang lagi
bergelora-bergeloranya.
Begini misalnya, “hey,
dia tampan, sepertinya aku tertarik, aku menyukainya”, “hey, kenapa dia tidak
pernah mengetahui rasa sayangku, padahal aku tak pernah ketinggalan kabarnya”,
“hey, dia meninggalkanku demi gadis lain, dia memang tidak punya perasaan”. Ya,
obrolan yang seperti ini biasanya dilakukan pada gerombolan-gerombolan kaum
hawa. Dengan penuh perasaan, penuh dengan kasih, dan suka berputar-putar
kalimat, alias tidak to the point.
Beda dengan
gerombolan-gerombolan kaum adam. Mayoritas dari mereka lebih suka membicarakan
sesuatu yang agak sangar. Mungkin
intinya memang sama, tapi bahasa yang digunakan berbeda. Misalnya begini, “bro,
gue naksir dia”, “bro, gue abis putus”, “bro, gue mau nembak dia”. Mereka lebih
menjurus pada inti dari obrolan yang dibicarakan. Tidak suka berbelit-belit
ketika bicara.
Tapi, berbeda lagi
dengan segolongan remaja lain yang lebih suka berdiam diri dengan membaca buku,
atau bergabung dengan anak-anak lain yang sepemikiran dengannya dalam
berpikiran tentang masa depan. Mereka mungkin lebih berpikir kalau masa remaja
adalah masa dimana ia bisa menanam sebanyak-banyaknya untuk dituai ketika masa
itu telah berakhir. Bagi mereka, dalam hal perasaan mungkin memang dirasakan,
hanya saja tidak terlalu menjadi prioritas utama.
Dilihat dari 2 golongan
remaja tadi, memang berbeda. Dalam pencapaian menuju masa selanjutnya, biasanya
golongan pertama sering menyesali dengan apa yang dilakukan saat remaja, karena
tidak berpikir mengenai apa yang akan ia alami pada masa selanjutnya. Namun,
pada golongan kedua, mereka jauh lebih bersyukur atas kerja kerasnya, meskipun
banyak juga diantara mereka yang agak minder karena kebiasaan yang tidak suka
bersosialisasi, sehingga membuatnya menjadi kesepian atau hal yang lain.
Ya begitulah masa
remaja, setiap orang memiliki pilihan masing-masing yang berbeda. Mungkin saya
dan Anda juga memiliki pilihan yang berbeda. Namun satu hal yang perlu
ditekankan, jangan pernah menyesali apa yang Anda lakukan saat ini hanya karena
kebodohan Anda yang tidak tahu apa yang harus dilakukan.